Menganalisis novel La Grande Borne karya Nh. Dini berdasarkan tema dan amanat serta alur dan pengalurannya
A. Pengertian Tema
Tema merupakan dasar dari lahirnya sebuah karya sastra. Jadi, tema adalah gagasan dasar umum yang menopang adanya sebuah karya sastra. Tema juga menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.
Tema hanya merupakan makna atau gagasan dasar umum suatu cerita , tidak mungkin hadir tanpa unsur bentuk yang menampungnya. Sehingga sebuah tema baru akan menjadi makna cerita jika ada dalam keterkaitannya dengan unsur-unsur cerita lainnya. Misalnya, unsur-unsur tokoh ( penokohan ), plot ( pemplotan ), latar ( pelataran ), dan cerita, dari keempat unsur tersebut tema bersifat memberi koherensi dan memberi makna. Tema sebuah cerita tidak mungkin disampaikan secara langsung, melainkan hanya secara implisit melalui cerita ( melalui tingkah laku verbal atau nonverbal, pikiran dan persaan, dan berbagai peristiwa yang di alami tokoh di dalam cerita tersebut ).
1. Penggolongan Tema
Tema digolongkan menjadi tiga hal :
1.1 Penggolongan Dhikotomis
a. Tema Tradisional
Tema tradisional adalah tema yang hanya “ itu-itu saja” sudah lazim dan telah lama digunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai cerita, termasuk cerita lama. Misalnya, kebenaran dan kejujuran akan mengalahkan kejahatan atau kebaikan pasti akan mendapat kebaikan pula.
b. Tema Nontradisional
Tema nontradisional adalah tema yang bersifat tidak lazim, bahkan tidak sesuai dengan harapan pembaca, melawan arus, mengejutkan dan menjengkelkan. Misalnya dalam akhir sebuah cerita tidak sesuai denagn apa yang diharapkan oleh pembaca, contohnya yang baik malah mati atau di penjara.
Di dalam novel La Grande Borne ini menggunakan tema tradisional, karena pada tokoh utamanya sudah seperti apa yang diharapkan oleh pembacanya, sebagaimana penjelasan dalam tema tradisional di atas.
Dini sebagai tokoh utama memiliki karakter yang baik, pengertian dan ramah terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, dia juga sabar menghadapi perilaku dan sifat suaminya yang perhitungan serta terkadang membuatnya tersinggung telah mendapatkan rasa bahagia untuk dirinya sendiri. Misalnya, anak-anaknya lebih mengerti dan sayang terhadapnya dibanding terhadap suaminya. Bisa diketahui dari kutipan cerita dibawah ini,
… Kepantasan itu berkat hadiah dari teman-teman dan saudara-saudaraku. Jadi sebenarnya, jika ada komentar orang bahwa aku berpenampilan memadai, ayahmu hanya nebeng saja, turut bangga!
“Ya benar Maman!” Lintang menyetujuiku, lalu ia mengejutkanku karena menambahkan, “ bahkan untuk belajar menyetir mobil sekalipun Papa tidak membantu!” ( hal.82 )
Aku sangat mengerti anak sulungku. Dia tidak suka berpisah dari teman-temannya yang sejak kami mapan di Grigny menjadi saling akrab. Lebih-lebih Anne. Berkat teman sekelas inilah aku kemudian mengenal ibunya, yang juga menjadi kaan baikku… ( hal.278 )
Hal tersebut berkebalikan dengan karakter sang suami ( suami Dini ), yang sering di paparkan di dalam cerita bahwa dia berwatak suka menonjolkan apa-apa yang dia miliki terhadap orang lain dan sering perhitungan dengan keluarga sendiri. Dari karakternya tersebut, sang suami lebih cenderung di acuhkan oleh istri dan anak-anaknya, dan di akhir cerita dapat diketahui kalau sang suami lebih cenderung tidak mempunyai banyak teman, mungkin karena sifat-siafatnya itu,
… Suamiku adalah lelaki yang suka menonjol-nonjolkan apa pun yang dia miliki dan menjadi haknya… ( hal.275 )
1.2 Penggolongan berdasrkan tingkat pengalaman jiwa
a. Tema Tingkat Fisik
Adalah tema yang lebih meningkatkan pada mobilitas fisik daripada konflik kejiwaan tokoh cerita yang biasanya.
b. Tema Tingkat Organik
Adalah tema yang lebih menyangkut atau mempersoalkan masalah seksualitas, khususnya kehidupan seksualitas yang menyimpang, penyelewengan dan penghianatan suami istri, dll.
Di dalam novel La Grande Borne mengandung tema ini, yang menceritakan Dini melakukan perselingkuhan dengan kaptennya Bagus. Setiap ada kesempatan waktu liburan Dini dan Bagus akan merencanakn pertemuan yang tidak akan di ketahui oleh keluarga mereka, dengan menginap di sebuah apartemen milik Bagus, disana mereka melakukan hubungan intim. Bagi Dini, itu adalah hal yang membuatnya bahagia yang tidak pernah dia dapatkan lagi dari suaminya. Meskipun dia tahu bahwa perbuatannya itu tidak diperbolehkan oleh agama dan umum, tetapi Dini tetap melakukannya dengan alasan suaminya yang tidak bisa mengerti dan membhagiakannya secara lahir dan batiniah. Bagi Dini, Bagus adalah sosok laki-laki yang dapat mengerti dan membahagiakannya, dia berbeda dengan suami pilihannya. Dapat diketahui dari kutipan cerita,
Rupanya dia perhatikan benar kegemaranku terhadap tanaman atau bunga… ( hal 148 )
Sebenarnya aku tidak peduli lagi mengenai hal itu. Aku tidak memikirkan lagi kecemasan-kecemasan hamil karena dia. Di satu pihak, itu malahan ku anggap baik, karena aku akan mendapat alasan tepat untuk bercerai dari ayah anak-anak… ( hal. 151 )
c. Tema tingkat sosial
Adalah tema yang berkaitan dengan masalah manusia dan sesama, aksi interaksinya serta masalah yang melingkupinya seperti sosial, ekonomi, politik dll, sehingga kritik sosial sering muncul didalamnya.
d. Tema tingkat egoik
Adalah tema yang berkaitan dengan masalah individualitas tokoh, seperti egoistis, martabat, harga diri dll.
e. Tema tingkat manusia sebagai mahluk tertinggi
Adalah tema yang berkaitan dengan masalah hubungan manusia dengan penciptaNya. Masalah religiusitas atau filosofis lain yang berkaitan dengan pandangan hidup.
Catatan : Dalam sebuah karya sastra ( novel ) kelima-limanya tema ini dapat masuk, karena tokoh dalam karya sastra tidak hanya satu.
1.3 Penggolongan berdasarkan tingkat keutamaannya
a. Tema Mayor ( utama/pokok ), adalah tema yang makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya sastra. Hal ini berkaitan dengan tokoh utama, artinya pengarang menyampaikan tema dan maksud dari sebuah karya sastra itu melalui tokoh utama.
Di dalam novel La Grande Borne ini, tema mayornya adalah mengenai konflik rumah tangga Dini dengan suaminya. Seperti yang ada dalam kutipan di bawah ini,
… Tahun-tahun berlaluan, kebersamaan dengan lelaki pilihanku sendiri itu bagaikan duri yang menunjam di dagingku, yang terasa ngilu, nyeri, lalu di lain waktu, berkat kehadiran Lintang dan Padang, hanya terasa tebal mengganjal sehingga bisa kuabaikan.
Sejak masa kerjanya di Filipina, dia memang lebih sering menonjol-nonjolkan betapa tidak bergunanya diriku karena tidak menghasilkan uang untuk rumah tangga… ( hal.142 )
b. Tema Minor ( tema tambahan ), adalah tema yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu dalam cerita.
Di dalam novel La Grande Borne ini, tema tambahannya adalah percintaan dan perselingkuhan yang dilakukan oleh Dini dengan Bagus. Bisa diketahui dari kutipan di bawah ini,
Tangan kanannya meraih tengkukku, bibirku dikecupnya selintas, dilepaskan, selintas lagi, lalu yang ketiga kalinya, lidahnya menyelinap membelai mulutku… ( hal. 146 )
Sebenarnya aku tidak peduli lagi mengenai hal itu. Aku tidak memikirkan lagi kecemasan-kecemasan hamil karena dia. Di satu pihak, itu malahan ku anggap baik, karena aku akan mendapat alasan tepat untuk bercerai dari ayah anak-anak… ( hal. 151 )
B. AMANAT
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Amanat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Eksplisit ( bentuk penyampaian langsung )
Pesan moral yang disampaikan secara langsung melalui uraian, telling, penjelasan, penjelasan, expository. Kelebihan dari amanat ini adalah bersifat komunikatif.
b. Implisid ( bentuk penyampaian tidak langsung )
Pesannya hanya tersirat lewat cerita. Amanat disampaikan melalui teknik ragaan, showing.
Untuk menentukan amanat dari sebuah karya sastra, pembaca harus menafsirkan terlebih dahulu pesan yang disembunyikan oleh pengarangnya. Seperti dalam novel La Grande Borne ini, pembaca harus benar-benar menfsirkan dulu untuk mengetahui apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pengarang. Dan dalam novel ini menurut analisis saya kalau pesan selalu dibawakan oleh Dini, misalnya dia yang selalu menyebut-nyebut kata “Lelaki pilihanku sendiri” intinya sang Suami yang sering membuatnya kesal dan sedih adalah lelaki pilihannya sendiri. Dari sini dapat diketahui bahwa kita sebagai pembaca diberi tahu kalau jangan samapi salah pilih dalam memilih lelaki untuk jadi pasangan hidup.
… Tahun-tahun berlaluan, kebersamaan dengan lelaki pilihanku sendiri itu bagaikan duri yang menunjam di dagingku, yang terasa ngilu, nyeri, lalu di lain waktu, berkat kehadiran Lintang dan Padang, hanya terasa tebal mengganjal sehingga bisa kuabaikan. ( hal.142 )
C. ALUR
Alur/ plot/ sujet adalah jalan cerita yang kronologis, cerita yang berisi peristiwa kejadian, berurutan, sebab-akibat. Alur dalam sebuah karya fiksi merupakan struktur peristwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu.
Alur memiliki tiga unsur :
1. Peristiwa fungsional, adalah peristiwa yang menentukan arah dan plot sendiri. Hal ini berkaitan dengan inti cerita/ alur.
2. Peristiwa kaitan( seniman ), adalah peristiwa yang berfungsi untuk mengaitkan peristiwa satu keperistiwa lain.
3. Peristiwa acuan, adalah peristiwa yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap alur. Hal ini selalu berkaitan dengan suasana hati tokohnya.
Macam-macam alur
1. Berdasarkan waktu
a. Alur lurus/progresif, artinya apabila peristiwa-peristiwa dalam karya sastra tersebut berjalan secara kronologis.
b. Alur sorot balik/flashback, artinya apabila cerita yang ada dalam karya sastra tidak diawali dari awal cerita.
c. Alur campuran, artinya apabila jalan cerita dalam karya sastra menggunakan model perpaduan lurus dan flashback.
Di dalam novel La Grande Borne ini menggunakan alur campuran, karena pada awal cerita Dini sebagai tokoh utama menceritakan dimana dia pulang ke Prancis dan tinggal di La Grande Borne bersama Suami dan anak-anaknya dan Rosa seorang dari tiga pembantu.
Kemudian di tengah cerita Dini menceritakan bagaimana pertama kalinya sang suami meamarnya dengan kata-kata manis san suami yang pernah diucapakan dan di dalam cerita Dini juga sering menceritakan tentang masa lalunya.
Di akhir cerita Dini menceritakan bagaimana dia mengalami sakit dan berulang-ulang kali pengobatannya tanpa ditemani sang suami, sampai dia menceritakan perjalanannya untuk menemui keluarganya di Indonesia. Kemudian dari anak-anaknya lah dia mulai bersemangat untuk menjalani hidupnya.
2. Berdasarkan jumlah
a. Alur tunggal, artinya apabila jalan cerita dalam karya sastra hanya memilki satu alur saja. Contohnya ada pada tulisan biografi.
b. Alur sub alur ( plot sub plot ), artinya apabila jalan cerita karya sastra memiliki satu alur sebagai alur utama dan memilki alur-alur tambahannya berkaitan dengan tokoh tamabahan.
3. Berdasrkan kepadatan
a. Alur padat, apabila jalan ceritanya tidak dapat disisipi oleh alur tambahan.
b. Alur longgar, ada banyak alur-alur yang tidak penting.
D. PENGALURAN
Pengaluran adalah cara memunculkan alur dalam cerita yaitu melalui tingkah laku, perbuatan, dan sikap tokoh-tokoh ( utama ) atau cara menyampaikan alurnya.
Pengaluran menurut Aristoteles dibagi menjadi tiga :
1. Tahap awal, berisi tentang pengenalan latar dan tokoh/ karakter. Penulisan latar, permasalahan-permasalahannya dan konflik-konflik dalam awal cerita.
Di jelaskan dalam awal cerita bagaimana Dini tinggal di sebuah apartemen di La Grande Borne bersama suami dan anak-anaknya serta Rosa, kemudian Rosa pergi. Suami yang sering membuatnya kesal dan sakit hati akibat sikap-sikapnya, dan perhitungan terhadap keluarganya.
Dari sikap-sikap dan perlakuan suaminya yang kurang perhatian itu Dini mulai menjalin hubungan dengan laki-laki lain.
2. Tahap tengah, berisi tentang konflik yang mengerucut menjadi klimaks dari peristiwa ( pusat dari cerita ).
Di dalam novel ini, diceritakan bahwa saat Dini mulai kehilangan Bagus ( lelaki selingkuhannya yang dia cintai ), sang kaptennya Bagus tidak ada kabar dan menemuinya. Kemudian hubungan yang semakin memburuk dengan suaminya, ditambah penyakit fatal yang nyaris merenggut nyawanya, membuat Dini menjalani hari-harinya tanpa semangat.
3. Tahap akhir, adalah tahap penyelesaian, bagaimana cerita itu di akhiri. Tahap leraian, missal happy ending atau sad ending.
Pada tahap akhir ini ada tahap akhir tertutup dan akhir terbuka, yang akhir tertutup penulis benar-benar memunculkan akhir cerita ( sudah jelas ), sedangkan akhir terbuka adalah akhir ceritanya akan menghasilkan ambiguitas karena mengambang.
Di dalam novel ini menggunakan tahap akhir terbuka, karena tidak begitu jelas dalam penyampaian akhirannya. Hanya diceritakan kalau Dini yang mulai bersemangat karena kehadiran kedua anaknya Lintang dan Padang.
Dari sini dapat di ambil kesimpulan kalau tahap leraiannya adalah happy ending karena Dini sudah mulai bersemangat lagi untuk menjalani hidupnya yang penuh kemelut percintaan dan sakit yang dia alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar